watch sexy videos at nza-vids!
WWW.CERITAINDO.SEXTGEM.COM

Find us On Facebook and Twitter
facebook.jpg | twitter.jpg

BURUNG MUDAKU

Sebut saja namaku Haryani, saat menikah aku
tidak tahu kalau ternyata suamiku masih berstatus
suami sah orang lain, namun belakangan
kuketahui nasi sudah menjadi bubur.

Pada akhirnya dia pun mengakui kalau sudah punya
anak isteri, namun apalah artinya aku yang lemah
dan bodoh ini jika harus bersikeras untuk
menuntutnya. Kendatipun aku tahu akan sangat
menyakiti isteri sahnya, jika ia mengetahui.
Suamiku adalah seorang perwira yang
mempunyai kedudukan penting di sebuah
propinsi (tidak kusebut tempatnya). Usianya
sudah mencapai 55 tahun dan aku sendiri baru
mencapai 27 tahun. Fasilitas yang diberikan dan
ketakutanku lah yang membuatku sangat tak
berdaya untuk menentang keberadaanku. Aku
dibelikan sebuah villa yang sangat mewah yang
terletak tidak begitu jauh dari kota tempat
suamiku bertugas. Semua fasilitas yang diberikan
kepadaku sangatlah mewah bagiku, aku
mendapatkan sebuah mobil pribadi, telepon
genggam dan perangkat entertainment di rumah.

Namun ini semua ternyata masih kurang, aku
ingin punya momongan, aku ingin dicintai dan
disayangi. Kenyataannya aku hanya tempat
persinggahan saja. Belakangan kudengar bahwa
suamiku juga punya WIL lain selain aku, malahan
kadang ia juga jajan kalau sedang keluar kota,
kabar ini kudapatkan dari isteri ajudannya sambil
wanti-wanti agar aku tutup mulut. Aku sendiri
memang sudah kenal dekat dengan keluarga
ajudan suamiku, namun demikian sampai saat ini
rahasia ini masih tersimpan cukup rapi.

Bagaimanapun juga aku kesal dan sedih dengan
kondisi seperti ini, sehingga timbul niatku untuk
berperilaku serupa.
Pada suatu hari suamiku bertindak ceroboh
dengan menitipkan anak bungsunya kepadaku,
beliau memperkenalkanku sebagai ipar
ajudannya. Anak itu memanggilku Mbak maklum
dia masih SMP dan usinya pun masih 14 tahun.

Wajahnya, perilakunya persis bapaknya, nilai
kesopanannya agak kurang bila dibanding dengan
anak-anak di kampungku. Maklumlah ia adalah
anak pejabat tinggi. Jam 21.00 bapaknya telepon,
meminta Alex (sebut saja nama anak itu begitu)
untuk tidur di rumah karena bapak ada urusan.
Aku jadi curiga pasti dia ada kencan dengan
orang lain. Alex pun belum tidur, ia lagi asyik
nonton televisi di ruang keluarga. Akhirnya timbul
niat burukku untuk memperdaya Alex, namun
bagaimana caranya? aku dihadapkan pada jalan
buntu. Akhirnya spontan kumasukkan VCD-VCD
porno ke dalam player untuk saya hidangkan
kepada Alex. Aku hidupkan oven selama 3 menit
yang kebetulan isinya adalah daging yang sudah
masak sejak siang tadi. Langsung saja kurayu dia
untuk menyantapnya sehingga kami pun
menyantap daging panggang dan sambal kecap
bersama-sama. Sambil basa-basi kutanyakan
sekolahnya, tampaknya kemampuannya di
sekolah biasa-biasa saja, terbukti dengan
kekurang antusiasannya bicara tentang sekolah. Ia
lebih suka bicara tentang video game dan balap
motor.

Kupegang tengkuknya dan kupijit sambil
kukatakan, “Kamu pasti capek, sini Mbak pijitin..”
Dia pun diam saja, maklum dia adalah anak yang
manja. Kuraih remote control dan kutekan play
untuk CD yang pertama, film-filmnya adalah jenis
vivid dengan tema seks yang cukup halus.
Tampaknya Alex sangat menyukainya, ah pucuk
di cinta ulam pun tiba. Sambil kupijit sekujur
tubuhnya, kuamati roman mukanya. Kukatakan
tidak usah malu, karena itu hanya film saja (tidak
sungguhan). Muka Alex tegang, setiap ada adegan
orang berpelukan (cuma berpelukan) aku suruh
dia telentang untuk pijatan bagian depan. Sambil
telentang Alex tetap memperhatikan film yang
tampaknya mulai disukainya itu. Kini acara di film
mulai ke adegan yang cukup panas, seorang
wanita melepas pakaiannya sehingga tinggal pakai
celana dan BH dalam saja. Alex semakin tegang
dan agak kupercepat tanganku mengarah ke
pangkal pahanya. Pura-pura kupijit pahanya
dengan menyentuh kemaluannya, dia terkejut
ketika kemaluannya yang tegang kesentuh
tanganku. Pucat pasi mukanya, namun
kunetralisir dengan mengatakan “Tenang Alex,
semua orang sama, adalah hal yang sangat wajar
bila seseorang terangsang. Karena semua orang
mempunyai nafsu.” “Malu Mbak”, jawab Alex.

Kalau orang banyak malu, tapi Alex kan sendirian
cuma sama Mbak. Mbak nggak malu kok. Dengan
berkata demikian kubuka bajuku sehingga aku
hanya pakai BH saja. Akupun heran juga kagum,
anak seumur dia juga bisa tegang dan tampak
tidak berdaya, jauh dari sikap sehari-hari yang
agak arogan. Namun aku mulai menyukainya
tanpa memikir yang jauh ke depan mengingat
bapaknya sendiri juga berbuat serupa terhadap
saya. Film terus berputar, tubuh Alex terasa
hangat malah aku khawatir kalau dia sakit, dia
tampak pucat entah takut apa bagaimana, aku
tidak tahu.

Alex hanya melirik buah dadaku tanpa berani
menatap langsung, dia tetap memperhatikan film
dengan seksama. Saat kupegang lagi
kemaluannya dia hanya diam saja, tak kusia-
siakan kesempatan ini kuremas kemaluan yang
berukuran agak kecil itu. Akupun sudah tidak
memperhatikan film lagi, kubuka celana Alex dan
kuperhatikan kemaluannya. Tampak bersih dan
mulai ditumbuhi bulu-bulu halus, aku semakin
bernafsu melihatnya. Langsung kuterkam dengan
mulutku dan kumulai menjilatnya, Alex hanya
terdiam sambil kadang pinggulnya bergerak
menikmatinya. Kuhisap kemaluannya dan dia pun
teriak Uh.. Mbak.. kubiarkan anak kecil itu
menggelinjang, kubimbing tangannya ke
payudaraku. Ah, dia malah meremas kuat sekali.

kumpulan Cerita Dewasa Lainya, Dapat Anda Lihat & Baca Hanya Di :
www.ceritaindo.sextgem.com

Kumaklumi dia sangat lugu dalam hal ini, aku
tidak menyesal malah menyukainya. Aku hisap
terus, dia pun semakin bergerak tidak karuan
sambil teriak-teriak ah, uh, ah, uh. Kemudian dia
teriak keras sambil tubuhnya gemetar disusul
oleh cairan hangat dari kemaluannya. Aku telan
cairan asin dan pekat ini tanpa rasa jijik sedikit
pun, dan dia pun diam lemas terkulai. Kupeluk
dia, dan kubisikkan kata-kata, “Enakkan”, sambil
aku tersenyum, dia balas pelukanku dan hanya
bicara “Mbak..” Aku bimbing dia ke kamar mandi
dan kumandikan dengan air hangat, burung
kecilku masih tidur dan aku yakin nanti akan
bangun lagi.

Kemudian kami pun tidur bersama di depan
televisi di atas karpet, dia tampak kelelahan dan
tidur pulas. Aku pun puas meski tidak sampai
coitus. Menjelang subuh aku bangun, dan kulihat
dengan seksama tubuh Alex yang sedang tidur
telanjang. Nafsuku bangkit lagi dan kucoba
membangunkan burung kecil itu, ternyata
berhasil dan kuulangi lagi perbuatan tadi malam
dengan pertambahan Alex meningkatkan variasi
permainan. Tampaknya Alex mulai mengikuti
naruninya sebagai makhluk bernafsu, ia mungkin
meniru adegan film tadi malam. BH-ku dibuka
dan dijilati, aku pun merasakan kenikmatan dari
anak bau kencur, kubayangkan anak dan
bapaknya mengerjaiku seperti sekarang, ah tak
mungkin. Aku tuntun tangan Alex ke kemaluanku
yang sejak tadi malam belum tersentuh sama
sekali. Kubimbing tangannya menggesek-gesek
kemaluannya dan ia pun memahami keinginanku.

Gerakan-gerakan Alex dan servicenya kepadaku
masih sangat kaku, mungkin perlu beberapa kali
aku melatihnya. Tiba-tiba ia menarik paksa celana
dalamku dan BH-ku pun dilucuti. Kubiarkan dia
berkreasi sendiri, tampak wajahnya masih tegang
tapi tidak setegang tadi malam dan ia pun mulai
tidak sopan kepadaku, ah biarlah. Aku didorong
hingga telentang, dan ia pun langsung
menindihku. Dicobanya memasukkan burung
kecil itu ke dalam kemaluanku, namun berkali-kali
ia tidak berhasil. Ia pun semakin penasaran, ah
suami kecilku ini mesti banyak belajar dariku.

Kubimbing kemaluannya memasuki kemaluanku
dan ia pun menggesek-gesekkannya. Terasa
nafsuku merasuk ke sekujur tubuhku, kini
penantianku tadi malam hampir tercapai dan ah
nikmat sekali, suami kecilku bisa memuaskanku
kali ini. Dengan cepat aku bangun dan kuhampiri
burung kecil yang masih menantang itu, kuhisap
dalam-dalam, dia pun mengerang kenikmatan
dan terus menerus kuhisap hingga badannya
bergetar dan lagi-lagi air liur burung kecil yang
hangat itu menjadi bagian dari dagingku. Hari
sudah terang, dan segera kami mandi air hangat
bersama-sama. Aku merasa puas dan Alex hanya
diam saja, entah apa yang dipikirkan.

Menyesalkah? aku tidak tanya. Kenyataannya
kisah ini masih berlangsung, sekarang Alex sudah
SMA dan masih tetap dalam bimbinganku.
Pagi harinya bapaknya Alex (yang juga suamiku)
datang dan dengan tanpa menaruh curiga
sedikitpun. Ini adalah pengalaman pertamaku
dengan burung muda.


Adult | GO HOME | Exit
1/2233
U-ON

inc Powered by Xtgem.com